PENA24JAM.COM, PEMATANGSIANTAR -Kejuaraan Sepak bola antar klub U-17 memperebutkan Piala Wali Kota Pematangsiantar, dr Susanti Dewayani, SpA diharapkan sebagai pondasi dan tangga untuk berkancah di Liga Sepak bola profesional.
Mengingat, Klub dari Kota Pematangsiantar absen lama dalam Liga sepak bola di Indonesia. Sehingga, turnamen ini untuk membangkitkan mimpi atlet atau para talenta sepak bola untuk bermain di liga Indonesia.
“Kejuaraan ini merupakan pondasi para talenta (atlet sepakbola) lokal. Kita punya mimpi, kota kita ini bisa bermain di Liga 3, Liga 2 dan Liga 1,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar, Muhammad Hamam Sholeh.
Sholeh mengisahkan, ketika pihaknya mengajukan kegiatan tersebut, langsung mendapat tanggapan dan respon yang baik dari Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani.
Diketahui, bahwa sebelumnya Susanti Dewayani bersama sejumlah Unsur Forkopimda melakukan Kick Off tanda dimulainya kejuaraan tersebut, di Lapangan Farel Pasaribu, Jalan Farel Pasaribu, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Siantar Marihat, Senin (10/6/2024).
Kejuaraan tersebut diikuti 14 klub. Dalam kesempatan itu, Susanti Dewayani menyampaikan, pertandingan sepak bola antar klub U-17 tersebut menunjukkan telah bangkitnya sepak bola di Kota Pematangsiantar.
“Tahun lalu telah kita laksanakan untuk SMA sederajat, dan tahun ini dipersingkat lagi menjadi antar klub,” ucap Susanti.
Susanti memastikan pertandingan sepak bola ini akan dilakukan secara berkesinambungan (kontinu) di tahun depan.
“Mudah-mudahan, pertandingan sepakbola antar klub U-17 ini kita laksanakan di tahun depan,” kata Susanti.
Susanti menilai, olahraga sepak bola selain sebagai sarana mengasah bakat dan mencari bibit muda, juga memberikan pelajaran kerjasama tim. “Karena jika sendiri-sendiri, bola itu tidak akan masuk ke gawang,” kelakarnya.
Susanti juga mengatakan, setelah kejuaraan sepak bola tersebut selesai, Lapangan Farel Pasaribu segera direvitalisasi. “Nantinya lapangan ini akan memenuhi standar untuk dapat digunakan dalam sebuah event yang lebih kompetitif,” katanya.
Sementara, Muhammad Hamam Sholeh menyampaikan kegiatan ini bertujuan meningkatkan bakat dan minat olahraga di Kota Pematangsiantar, dan mengembangkan olahraga sepak bola di Kota Pematangsiantar, sekaligus mencari bibit potensial.
Kegiatan ini, kata Sholeh, dilaksanakan selama 14 hari dan bertempat di Lapangan Farel Pasaribu. Untuk hadiah, katanya, yakni Piala Tetap Wali Kota Pematangsiantar, piala diberikan juara 1, 2, 3, dan 4, serta medali dan uang pembinaan.
Pertandingan pertama Kejuaraan Sepak bola Antar Club U-17 memperebutkan Piala Wali Kota Pematangsiantar yakni PS DLH Pemko Pematangsiantar VS Bintang Muda FC. Sebanyak 14 club yang bertanding dibagi menjadi 4 grup.
Grup A yakni PS Al-Washliyah, Siantar City FC, dan PS Putra Bangsa. Grup B diisi oleh Boraspati FC, PS Harapan Jaya, dan PS Pemko Pematangsiantar. Sedangan di grup C yakni Mantap FC, Putera Siantar FC, Pioner FC, dan Gass FC. Di grup D ada Relasi Siantar FC, PS DLH Pematangsiantar, Peslap Qwei FC, dan Bintang Muda FC.
“Sebelumnya, kita melihat antusias antar pelajar yang sangat tinggi. Melalui kejuaraan ini, harapan kita punya tim usia dini. Juga kita dapat info, kalau Liga 3 bisa disupport APBD, walaupun bukan seluruhnya. Kegiatan kejuaraan ini juga kita buat, karena melihat adanya kenakalan remaja, jadi ada bentuk mengalihkan anak anak ke kegiatan positif,” jelas Sholeh.
Kejuaraan Sepakbola Antar Klub U-17 memperebutkan Piala Wali Kota Pematangsiantar Tahun 2024 ini, mencatatkan sejarah bagi Pemko Pematangsiantar. Karena, inilah pertama kalinya Pemko Pematangsiantar mengadakan kejuaraan sepak bola antar klub U-17.
“Berharap dampak dari kegiatan ini, terdorong kita punya stadion layak, SSB yang berkualitas. Kita coba menjajaki itu semua, stadion sudah banyak yang menjamin siap membangun dan mengembangkannya, asal ada lahan. Kita harap punya bangunan untuk stadion yang baru, dibutuhkan lahan minimal 10 hektar. Ini yang nanti diajukan ke Kemenpora,” ucap Sholeh.
Sambungnya, bahwa tim yang mengikuti kejuaraan, adalah klub yang zona latihannya di Kota Pematangsiantar, walaupun ada yang terdaftar di PSSI Kabupaten Simalungun. Hal ini karena, PSSI Kota Pematangsiantar baru saja dibentuk.
Sedangkan untuk atlet pesepak bola, juga yang menjadi peserta bukan hanya dari Kota Pematangsiantar, bahkan ada yang selama ini terdaftar di kelompok usia klub profesional.
“Output juga dari kegiatan ini, yaitu PR kita dalam menjaring pelatih. Sebelumnya memang sudah kita lakukan, tapi masih sebatas secara non formal. Nantinya dari kejuaraan ini, kita akan menjaring 21 orang pemain terbaik dari seluruh posisi. Seluruh para pemain terbaik, kita akan serahkan ke Askot PSSI Pematangsiantar. Selanjutnya, kegiatan ini akan kontinu dilakukan dengan evaluasi-evaluasi agar semakin lebih baik kedepannya,” ucap dia.
Untuk pembiayaan kegiatan, seluruhnya ditampung dalam APBD Kota Pematangsiantar. Total hadiah yang disediakan, mencapai Rp 50 Juta. Jumlah ini sangat besar, karena klub yang bertanding tidak dibebankan uang pendaftaran alias gratis. Hanya, klub wajib membayar asuransi kesehatan senilai Rp 16.500 per pemain yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Klub dengan juara pertama akan mendapatkan hadiah uang tunai sebanyak Rp 15 Juta, juara kedua senilai Rp 12,5 Juta, juara ketiga Rp 10 Juta dan juara keempat senilai Rp 7,5 Juta.
“Untuk pemain terbaik turnamen dan pencetak gol terbanyak (topskor), masing-masing mendapatkan Rp 2 Juta. Juara serta pemain terbaik dan topskor, akan mendapatkan piala dan medali,” terangnya.
Sertifikat, juga akan diberikan kepada setiap pemain berprestasi. Diharapkan, sertifikat ini bisa menjadi bekal untuk masuk ke sekolah ataupun kampus favorit mereka.
“Kita berpikir ke depan untuk sepak bola di Kota Pematangsiantar lebih baik. Selama beberapa pertandingan, kita melihat ada bibit-bibit atlet. Tapi tetap harus butuh perhatian, giat latihan dan selalu menjaga kondisi kesehatan. Tentunya, kita berharap lahirnya Riko Simanjuntak baru, yang akan membanggakan Kota Pematangsiantar,” kata Sholeh.
Ketua KONI Pematangsiantar, Jayadi Sagala, mengapresiasi adanya turnamen sepak bola U-17. Bahkan ia mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota dr Susanti Dewayani yang membuat olah raga sepak bola kembali bergeliat.
Ditambahkan Jayadi, turnamen sepak bola U-17 sangat ditunggu-tunggu masyarakat. Terbukti dari antusias masyarakat yang nonton di tribun dan sekitar lapangan.
“Sepak bola ini menjadi tontonan hiburan masyarakat,” katanya seraya mengatakan ekonomi kecil juga bergeliat dengan banyaknya pedagang berjualan di sekitar lapangan Farel Pasaribu atau lapangan Horbo.
Jayadi berkeyakinan untuk menjaring pesepak bola profesional butuh proses yang panjang dan bukan instan. Oleh karena itu, turnamen ini sebagai modal untuk mengasah kemampuan dan melatih mental. Ke depannya, ia berharap turnamen serupa berkelanjutan.
“Mencari bibit-bibit handal itu bukan seperti makan cabe, tapi ini adalah bagian dari proses itu,” ucapnya.
Terkait sarana olahraga, sebagai ketua KONI, Jayadi memberikan masukan terkait adanya revitalisasi Lapangan Farel Pasaribu atau lapangan Horbo ke depan.
Di mana perlu ada penambahan fasilitas seperti panjat tebing. Hal ini mendukung jiwa masyarakat Kota Pematangsiantar sangat suka tantangan.
“Kita minta Pemko Pematangsiantar menambahkan fasilitas panjat tebing di lapangan Farel Pasaribu atau lapangan Horbo ini. Begitu juga ruang untuk pedagang UMKM dan parkir juga disediakan,” kata Jayadi.
Terakhir, Jayadi Sagala kembali berterima kasih kepada Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani, yang memberikan perhatian dengan mengadakan turnamen sepak bola. Semoga ke depan, event seperti ini dilakukan secara berkesinambungan.
Hal yang sama disampaikan sekretaris klub Harapan Jaya, Taufik Parapat yang mana klub tersebut ikut bertanding dalam kejuaraan antar klub U-17.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota yang peduli dengan olahraga sepak bola di Kota Pematangsiantar.
“Kita maunya turnamen seperti ini sering dilaksanakan. Kami senang. Hobi kami tersalur dan kemampuan pun diasah,” ucapnya.
Klub Harapan Jaya yang masuk semifinal, berharap ke depan ibu Wali Kota dr Susanti Dewayani secara kontinu mengadakan turnamen serupa.
“Selain menjaring bakat atlet sepak bola, dapat menekan kenakalan remaja,” ucap Taufik seraya merinci markas klub Harapan Jaya beralamat di Jalan Senangin Kecamatan Siantar Timur. (ADV)
Discussion about this post