PENA24JAM.COM, TANAH JAWA – Camat Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumut, Mariaman Samosir bantah menyuruh Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, Indra ikut aksi demo ke Kantor Bupati.
“Ah. Dang adong perintah ku i (Ah. Tidak ada perintah ku itu),” ucap camat ketika dikonfirmasi melalui seluler, Senin (23/10/2023) sekitar jam 12.24 WIB.
Camat juga mengatakan tidak ada (laporan dari Sekretaris Desa Baja Dolok, Indra). “Dang adong hu suruh i. Ipe sian i. Mardame hamu nikku do tu halak i (Tidak ada saya suruh itu. Baru ini dari situ. Berdamai kalian ku bilangnya sama mereka),” katanya.
Camat menyampaikan, saya juga tidak suka seperti itu karena membuat repot dan meski PNS (Pegawai Negeri Sipil), namun suka-suka mereka. “Tudia pindahonon. Ise ma sekdes disi (Ke mana mau dipindahkan. Siapalah sekdes di situ),” ujarnya.
Diketahui, untuk melakukan aksi demo dengan meminta berhentikan Pangulu Jumawan, Senin (25/9/2023). Warga Nagori Baja Dolok menaiki mobil truck milik seorang vendor, PTR.
Sebelumnya, Indra selaku Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, mengakui turut bersama warga saat aksi demo ke Kantor Bupati Simalungun di Kecamatan Raya.
“Di luarnya aku,” ucap sekdes Indra saat ditemui sembari mengatakan lebih dulu di pemerintahan dari Pangulu Nagori Baja Dolok, Jumawan dan sudah dua kali coba dipindah tugaskan, Jumat (20/10/2023) sekitar jam 16.30 WIB.
Saat ditanya, apakah benar yang di foto tersebut adalah sekdes dan berada pada belakang barisan warga ketika aksi demo berlangsung serta disuruh camat? Sekdes membenarkannya. “Disuruh camat. Tolong pantau-pantau dibilang,” ujarnya.
Disinggung soal pertemuan di rumah warga sebelum aksi demo di Kantor Bupati Simalungun. Sekdes menjelaskan, untuk acara itu juga, mengadakan aksi demo kedua karena belum ada jawaban dari kabupaten.
“Ya (sudah tau akan aksi demo). Aku laporan ke camat. Gamot pun hadir,” ungkap sekdes didampingi seorang warga yang mengaku bahwa inisial PTR dimaksud sebelumnya adalah dirinya, Putra. (di)
Discussion about this post