PENA24JAM, SIMALUNGUN – Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Kabupaten Simalungun kembali melakukan aksi di depan Kantor Kejaksaan Negeri Simalungun, Jalan Asahan KM 3, Kecamatan Siantar, Sumut, Kamis (9/6/2022) sekitar jam 11.00 WIB.
Pada aksi jilid III tersebut, massa SAPMA PP berseragam lengkap warna orange-hitam, jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya dan menggunakan loudspeaker yang diangkut mobil pick up.
Kemudian, beberapa karton warna putih yang dibawa massa SAPMA PP bertuliskan, Awalnya Percaya, Akhirnya Kecewa. Selanjutnya, Copot Kepala Kejari Simalungun.
Sedangkan saat aksi jilid II, beberapa karton warna putih yang dibawa bertuliskan, Bongkar Habis Korupsi di Dinas Pendidikan Simalungun. Kajari Jangan Hilang Nyali. Apalagi Ikut Menikmati!! Zocson Silalahi, Dasa Diduga Aktor Intelektual Dinas Pendidikan Simalungun.
Sementara, dalam orasinya, Cavin F Tampubolon selaku pimpinan aksi menyampaikan, agar Kejaksaan mengusut tuntas dugaan Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) yang diduga terjadi di Dinas Pendidikan Simalungun dan merugikan Negara serta masyarakat Simalungun.
“Kami datang lagi hari ini hanya menuntut supaya Kadis Pendidikan diperiksa. Sehingga, pendidikan di Simalungun tidak kacau. Selama ini kita percaya Kejaksaan sebagai penegak hukum. Namun, hingga saat ini laporan tak ada ditanggapi,” ujarnya.
Selanjutnya, Sabar Sirait yang turut berorasi menyampaikan, mau jadi apa pendidikan di Simalungun jika masih ada oknum-oknum nakal yang mengintimidasi, hingga membuat resah orang tua siswa, guru dan kepala sekolah.
“Hadirlah di sini pak Kajari. Sudah dua kali kami ke sini, Kajari tidak muncul. Ini yang ketiga kalinya. Apabila aksi unjuk rasa ini tidak ditanggapi Kajari Simalungun, maka akan datang lagi dengan jumlah massa lebih banyak lagi. Kami tidak main-main,” tegas Sabar yang juga Sekjen DPC Pemuda Pancasila Kabupaten Simalungun.
Lalu, kurang lebih dua jam berorasi. Perwakilan SAPMA PP berjumlah 10 orang diundang masuk ke dalam ruang Aula Kejaksaan bertemu dengan Kajari Simalungun, Bobbi Sandri.
“Terimakasih kepada Sapma PP Kabupaten Simalungun atas perhatiannya terhadap kasus dugaan KKN di Dinas Pendidikan Simalungun. Kami sudah memanggil pejabat disdik dan para kepsek. Tidak serentak pemanggilanya, masih proses. Kalau bisa, jangan hanya dugaan KKN. Kiranya disertai dengan bukti tambahan sebagai pendukung,” tandas Kajari. (rd)
Discussion about this post