PENA24JAM, SIANTAR – SIMALUNGUN – Tiga orang dalam dua hari ditemukan meninggal karena gantung diri di Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun, Sumut. Antara lain, M boru N (48) FS (24) dan BA alias Babe (66).
Diketahui, M boru N warga Kelurahan Baru, Kecamatan Siantar Utara. FS warga Kelurahan Suka Raja, Kecamatan Siantar Marihat dan Babe warga Nagori Pamatang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.
Informasi diperoleh, L boru S adalah orang pertama kali menemukan FS yang baru pulang dari Jakarta, gantung diri menggunakan tali kambing warna biru, Rabu (22/6/2022) sekitar jam 21.00 WIB.
Selain itu, FS sempat dilarikan pihak keluarga bersama warga sekitar ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Namun, satu jam kemudian, FS meninggal.
“Korban sudah disemayamkan di rumah keluarganya,” kata Kapolsek Siantar Marihat AKP Robert Purba kepada wartawan, Kamis (23/6/2022) sekitar jam 18.30 WIB.
Sementara, M boru N ditemukan gantung diri menggunakan tali ayunan, Jumat (24/6/2022) sekitar jam 08.00 WIB. Diduga, M boru N memilih gantung diri karena penyakit jantungnya tak kunjung sembuh.
Awalnya, dari luar, Butet memanggil dari M boru N. Namun, tidak ada sahutan dari dalam rumah dan pintu dikunci. Lalu, Butet menaruh curiga. Selanjutnya, Butet bersama warga berinisiatif memanjat rumah M boru N (korban) yang berlantai dua. Kemudian, pintu didobrak dan akhirnya M boru N ditemukan gantung diri di ruang tamu.
Saat ditemukan, posisi kaki sebelah kanan di atas kursi. Kemudian, kaki sebelah kiri tergantung di lantai. Lalu, jasat M boru N diturunkan. “Pihak keluarga dengan dilengkapi surat keterangan, sepakat untuk tidak dilakukan otopsi,” kata Kapolres Siantar AKBP Fernando melalui Kasi Humas AKP Rusdi Ahya.
Sedangkan, Babe ditemukan gantung diri, Jumat (24/6/2022) sekitar jam 07.00 WIB. Informasi diperoleh, Rayadi merupakan orang yang pertama mengetahui Babe gantung diri.
Semula, Rayadi hendak menanyakan kondisi kesehatan dan mengajak Babe yang sudah mengeluhkan sakit jantung dialaminya. Tapi, karena tidak ada sahutan ketika dipanggil, Rayadi mengintip dari kaca jendela rumah Babe untuk melihat ke dalam rumah.
Ternyata, Babe sudah tergeletak dilantai dan mengeluarkan aroma tak sedap. Selanjutnya, Rayadi (saksi) menelepon istri dari Babe, korban S boru L (67) dan adik iparnya A boru S (48) untuk memberitahukan kejadian tersebut.
“Keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak dilakukan otopsi karena korban meninggal akibat penyakit yang diderita,” Kapolres Simalungun AKBP Nicolas Dedy Arifianto melalui Kanit Reskrim Ipda Rido Pakpahan. (yud/di)
Discussion about this post