PENA24JAM.COM, SIMALUNGUN – Dalam hal hubungan kerjasama dengan masyarakat. Sebagai umat beragama, kita harus mencontoh lima jari yang ada di tangan kita.
Hal itu dikatakan Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga dalam sambutannya saat menghadiri Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) II Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Simalungun, Jumat (1/12/2023).

Mukerda II MUI Kabupaten Simalungun itu berlangsung di Hotel Patra jasa Parapat, Kecamatan Girsang Simpangan Bolon, Simalungun, Sumut, dengan tema : “Memperkokoh Peran MUI, Politik Ummat, untuk Indonesia Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur”.
“Ibu jari melambangkan para ulama, jari telunjuk melambangkan Pemerintah, jari tengah melambangkan para hakim dan aparat penegak hukum, jari manis melambangkan para orang-orang kaya, serta jari kelingking yaitu orang-orang yang kurang mampu,” urai Bupati.
“Kalau kelima jari ini dapat bekerjasama dan menjalankan tugas serta fungsinya dengan baik, maka kehidupan masyarakat di Kabupaten Simalungun akan baik, aman, tentram dan sejahtera,” sambungnya.
Diketahui, MUI merupakan rumah besar bagi umat Islam yang diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan umat sekaligus berperan sebagai penyejuk umat beragama dapat kondusif, aman dan damai.
Oleh karena itu, dengan terselenggaranya Mukerda MUI ini, diharapkan menjadi wadah musyarawah para cendikiawan Muslim untuk membahas dan memutuskan berbagai agenda MUI untuk umat dan bangsa dengan inti umat rukun, Indonesia Maju.
“Saya juga berharap, dengan momen ini dapat memberikan aspirasi umat Islam dan respon Ulama mengenai masalah – masalah yang ada di Kabupaten Simalungun dan menjadi forum silaturahmi antara komponen umat dalam rangka partisipasi umat dalam pembangunan,” ucap Bupati yang akrab disebut RHS.
Sebelumnya kehadiran Bupati didampingi Wakapolres Simalungun, Kompol Efianto dan sejumlah pimpinan perangkat daerah disambut langsung Ketua MUI Kabupaten Simalungun, H Ki Dardjad Purba beserta pengurus lainnya. (rel)
Discussion about this post