PENA24JAM.COM, SIMALUNGUN – Aksi demo puluhan warga di Kantor Bupati Simalungun yang telah dua kali dilaksanakan dengan tuntutan pemberhentian Pangulu Nagori Baja Dolok (BaDol), Kecamatan Tanah Jawa, diduga ditunggangi oknum tertentu.
“Ada oknum staf di Kantor Camat Tanah Jawa. Supaya dia jadi Pj (Penjabat) kalau pangulu bisa lengser,” seorang Perangkat Nagori Baja Dolok saat ditemui, Kamis (28/9/2023) sekitar jam 17.00 WIB.

Oknum lainnya yang diduga terlibat menunggangi aksi demo, seorang vendor (rekanan) Tandan Buah Sawit. “PTR yang mendanai. Vendor di kebun dia. Makanya berjilid demonya,” sebutnya.
Selain itu, Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, Indra turut diduga terlibat pada aksi demo yang juga melibatkan Maujana Nagori Baja Dolok dan diketuai, Bunaedy.
“Karena waktu aksi demo yang di kantor bupati, sekdes ikut juga. Dan sebelum aksi demo, si sekdes hadir pada pertemuan di sebuah rumah warga,” sebutnya sembari mengungkapkan bahwa Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, Indra berstatus ASN (Aparatur Sipil Negeri).
Sementara, Ketua Maujana Nagori Baja Dolok, Bunaedy ketika dikonfirmasi melalui seluler, Kamis (28/9/2023) sekitar jam 20.20 WIB membantah dugaan aksi demo ada yang menunggangi. “Yang pasti tidak ada. Itu masyarakat semua. Kalau saya tidak ada kepentingan,” ucapnya sembari bertanya, siapa yang menunggangi?
Disebut PTR diduga sebagai donatur. Bunaedy mengaku, sebenarnya itu masyarakat juga dan bukan donatur. Ketepatan dia punya kendaraan. “Kendaraannya yang dipakai. Kan itu sajanya,” jelasnya.
Disinggung yang juga adanya dugaan oknum staf kantor camat turut menunggangi. Bunaedy mengatakan, sebenarnya itukan bisa saja kalau orangnya yang di luar ini mungkin. “Apa yang tak bisa dikatakan. Jadi jawaban dari saya sebagai maulana tidak ada yang menunggangi. Itu asli masyarakat. Kan gitu sih,” katanya.
Kembali disinggung mengenai Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, Indra diduga ikut saat aksi demo. Bunaedy menyampaikan, kalau itu tidak tau dan waktu berangkat dia tidak ada di dalam mobil.
“Yang pasti dia tidak ada di dalam bus kami berangkat. Kalau dia memantau, kami tidak tau. Artinya, kami waktu berangkat itu ada lima truck,” ucapnya seraya kembali bilang tidak dia (Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, Indra) di dalam truck).
Disinggung lagi soal pertemuan di sebuah rumah warga sebelum aksi demo dilaksanakan dan hadir Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, Indra. Bunaedy menerangkan, artinya dia hanya memantau dan butuh juga kan orang-orang yang bisa meluruskan. “Artinya, bagaimana pun kan dia termasuk pemerintah desa dan harus tau yang terjadi di tengah masyarakat. Kan gitu,” terangnya.
Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, Indra ketika coba dikonfirmasi berulang kali melalui seluler, Minggu (28/9/2023) sekitar jam 19.20 WIB tak ada balasan dan jawaban.
Sebelumnya, melalui seluler, Selasa (26/9/2023) sekitar jam 21.10 WIB. Indra mengaku, tidak ada ikut menandatangani surat permohonan pemberhentian pangulu. “Nggak, nggak ada. Masyarakat itu. Kalau maulana tetap koordinasi sama saya,” katanya.
Disinggung soal video. Indra mengungkapkan, sebetulnya video itu sudah lama dan pernah viral. “Kurang tau,” jawabnya usai ditanya siapa pertama kali yang menyebarkan video.
Saat ditanya, kenapa tidak dilaporkan ke pihak berwajib terkait video yang telah beredar? Indra kembali mengaku tidak tau. “Kalau pangulu tau, kan sudah dilaporkan dia,” ucapnya.
Kembali ditanya, apakah sejauh ini masih komunikasi dengan Pangulu Nagori Baja Dolok, Jumawan? Sekdes menjelaskan, masih dalam urusan pemerintahan nagori. “Masih soal urusan nagori,” jelasnya. (di)
Discussion about this post