PENA24JAM.COM, SIMALUNGUN – Seorang mantan anggota panitia pengawas kecamatan (panwascam), FTR ungkap pernah menginap di hotel dengan oknum kaur pemerintah nagori salah satu kecamatan, Kabupaten Simalungun, STR.
“Lima kali ada. Beda-beda sih (tempatnya). Kami nginap bang,” ungkap FTR melalui seluler ketika dikonfirmasi, Kamis (22/6/2023) sekitar jam 14.30 WIB.
Aib itu diungkap oleh, FTR ke permukaan agar tidak ada lagi perempuan lain yang dikerjai dan memberikan efek jera kepada, STR. “Itunya maksud ku bang. Ngasih efek jera sih,” katanya.
Karena, FTR juga mendengar kelakuan yang sama dilakukan, STR terhadap perempuan lain dan istri orang. “Jadi aku merasa, gak benar ni orang dan jangan ada lagi yang dikerjai,” ujar FTR.
Kemudian, aib tersebut juga telah dilaporkan oleh, FTR ke Inspektorat Simalungun. Bahkan, surat panggilan telah dilayangkan kepada, STR. “Saya melaporkan sendiri pribadi. Kita perempuan bang. Kalau disakitin, apapun berani maju. Itu saja,” tegasnya seraya membenarkan sudah dipanggil Inspektorat Simalungun.
Diketahui, STR dan FTR pertama kali menginap di salah satu hotel Jalan Saribu Dolok, Huta Gurgur, Kecamatan Panombeian Panei, Kabupaten Simalungun. “Hotel Raja pertama kali dibawa aku ke sana. Ku jemput dia depan kantor pangulu naik kereta ku,” bebernya.
Kemudian, antara STR dengan FTR juga pernah menginap di salah satu hotel tak jauh dari Simpang Sambo, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematang Siantar. “Terakhir kali di Red Dorz Humanity yang di Sambo bulan Juni inilah masih-an,” terangnya.
Setelah itu, STR dengan FTR tidak pernah lagi saling komunikasi karena ribut. “Sudah nggak bang. Karena bahasanya juga sudah nggak manggil adek lagi. Kau-kau,” papar FTR sembari mengaku telah memiliki dua anak dan pisah dengan sang suami.
Setiap usai nginap di hotel, besoknya STR dengan FTR pulang dan komunikasi jarang berlanjut. “Jarang bang. Kayak gitulah. Makanya itu. Aku diblokir ketika dia berantam dengan istri orang lain. Nanti setelah kelar, dicarinya lagi aku,” jelasnya.
Selain itu, FTR mengenal STR sekitar tahun 2019 ketika sebagai anggota panwascam pada pemilihan presiden (pilpres). “Waktu aku sebagai panwascam. Dia waktu entah sebagai apa gitu,” ucapnya.
Lalu, akhir tahun 2022, antara STR dan FTR mulai dekat serta kerap chatingan. Kemudian, lebih dekat lagi sejak bulan Februari 2023. “Memang sih aku duluan yang chat dia. Kenal-kenalan gitu. Namanya baru kenalan, anak ini mungkin modelnya penasaran. Datanglah main ke rumah. Terus, aku suruh jemput pulang kerja, mau. Biasalah laki-laki kalau penasaran,” jelasnya.
Sementara, Inspektur Inspektorat Simalungun, Roganda Sihombing ketika dikonfirmasi melalui seluler, Kamis (22/6/2023) sekitar jam 15.27 WIB mengatakan, sudah melimpahkan ke irbansus supaya dicek kebenarannya.
“Kemarin sudah masuk itu. Dan sudah saya disposisi agar diproses. Kan nanti harus dilihat bagaimana, termasuk si pelapor,” kata mantan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Maujana dan Pemerintah Nagori (PMPN) Simalungun tersebut.
Roganda menjelaskan, yang pasti keduanya diproses. Termasuk jika kena dengan pemerintahan dan pelayanan publik. “Kemudian, dimintai nanti keterangan pangulunya bagaimana sikapnya terhadap aparatur nya yang begituan,” jelasnya.
Menurut Roganda, itu kewenangan pangulu nantinya karena sifatnya musyawarah dan mufakat. Walaupun nanti misalnya seleksi rekrutmennya mereka sendiri. “Nantikan diproses juga masalah etika. Walaupun dia bukan ASN, tetap juga diproses karena perangkat dan memakan uang negara,” jelasnya sembari menambahkan tunggulah sedang diproses.
Terpisah, STR ketika dikonfirmasi melalui seluler, Kamis (22/6/2023) sekitar jam 19.57 WIB mengaku kenal dengan FTR. “Iya kenal,” ucapnya seraya bertanya, kenapa?
Disinggung soal dirinya dilapor oleh FTR ke Inspektorat Simalungun? STR yang saat ini anggota PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) menyampaikan, iya,” katanya sembari kembali bertanya, kenapa bang?
Ditanya, apakah ada hubungan sesuatu dengan FTR atau pernah ke hotel? STR mengatakan, tidak ada hubungan apa-apa. “Gak ada hubungan apa-apa. Kenapa gitu pertanyaannya. Itu pribadi,” katanya.
STR bertanya lagi, masalahnya apa sekarang, bang mencari informasi? “Itu maksud ku. Berarti abang mau memberitakan. Salahnya di mana? Kalau begitu terimakasih,” ujarnya usai ditegaskan bahwa tidak yang mencari salah dan benar, melainkan hanya konfirmasi untuk perimbangan berita. (di)
Discussion about this post