PENA24JAM.COM, TANAH JAWA – Menurut WHO, penyakit ini menduduki peringkat keempat penyebab kematian terbesar di Indonesia Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular paling berbahaya di dunia.
“Sebanyak 16 orang meninggal setiap jam akibat Tuberkulosis di Indonesia,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Simalungun, Edwin Tony Simanjuntak, Sabtu (13/4/2024) sekitar jam 11.00 WIB.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Simalungun melalui Dinas Kesehatan Simalungun melaksanakan penemuan kasus Tuberkulosis Secara Aktif kepada Masyarakat dengan Kelompok Berisiko, sekaligus Hari Tuberkulosis Sedunia, Rabu (3/4/2024).
“Terdapat beberapa kelompok yang paling berisiko tertular atau terinfeksi penyakit Tuberkulosis (TBC), seperti orang yang memiliki diabetes meilitus, orang dengan HIV, lansia, dan orang atau anak dengan malnutrisi,” terang Edwin.
Selain itu, dalam penemuan kasus aktif yang dilakukan di Puskesmas Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumut. Terdapat 227 orang yang melakukan pemeriksaan gejala. “Yaitu, terduga TBC dan TBC Resisten Obat (TBC RO) lebih dari 30 persen,” paparnya.
Kepada yang gejala, dilanjutkan dengan tes cepat molekuler dan ronsen dada untuk deteksi kasus secara sistematis serta pengobatan TBC yang sesuai.
“Bahwa kegiatan penemuan kasus sangat penting dilakukan sebagai upaya eliminasi Tuberkulosis. Dengan ditemukannya kasus, kita bisa dengan cepat mengobati dan memutus rantai penularannya,” tegas Edwin.
Kendati demikian, masyarakat tidak perlu khawatir jika mengalami gejala TBC. “Meski TBC adalah penyakit menular, tetapi sudah ada obatnya yang bisa diakses secara gratis dan tentu bisa sembuh total,” ucapnya.
Diketahui, pemeriksaan dan penemuan yang dilaksanakan di Puskesmas Tanah Jawa mendapatkan dukungan dari USAID BEBAS-TB dalam memperkuat sistem kesehatan untuk mempercepat eliminasi TBC.
Kemudian, juga mendapatkan dukungan dari sektor swasta, melalui CSR dari sebuah perusahaan untuk memberikan apresiasi kepada warga yang telah secara sadar dan aktif melakukan skrining.
“Dengan dukungan lintas sektor dalam skrining gejala TBC, dalam rangka Hari Tuberkulosis Sedunia ini, kita harapkan bahwa semakin banyak kasus yang ditemui sehingga bisa segera diobati,” ujarnya.
Selain itu, dengan dukungan dari USAID BEBAS-TB, akan terus mempererat kemitraan dalam memperkuat fasilitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan kualitas perawatan TBC.
“Sehingga dapat memastikan masyarakat yang sehat dan melakukan eliminasi kasus TBC, khususnya di Kabupaten Simalungun,” tandas Edwin. (rel)
Discussion about this post