PENA24JAM.COM, TANAH JAWA – Berikut sejumlah kinerja Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumut, Indra.
Yakni, Sekretaris Desa, Indra diduga baru ini membubuhkan tanda tangan pada verifikasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sehingga, Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap II untuk April, Juni dan Mei direalisasikan pada Oktober 2023.
“Baru sore ini direalisasikan BLT di Nagori Baja Dolok. Sudah terlambat ini karena sekdes sekaligus sebagai verifikator kelamaan menandatangani,” ungkap warga, Selasa (17/10/2023) sekitar jam 15.30 WIB.
Kemudian, saat perealisasian BLT kepada sekitar 25 KPM. Sekretaris Desa, Indra menghilang. Yang hadir hanta Pangulu Nagori Baja Dolok, Jumawan bersama beberapa perangkat seperti gamot. “Si sekdes gak ada nampak pas pembagian BLT di kantor pangulu,” sebut warga.
Selanjutnya, Indra selalu Sekretaris Desa tak kunjung menandatangani SPP (Surat Pengantar Pencairan). Akibatnya, Dana Desa (DD) tahap II sampai hari ini belum cair meski kegiatan tahap I telah selesai dilaksanakan.
“Kan ada namanya SPP agar DD dicairkan. Nah, SPP itu yang belum ditandatangani sekdes sampai sekarang. Makanya, DD tahap II tak cair. Padahal kegiatan DD yang pertama sudah rampung,” papar sumber.
Pangulu Nagori Baja Dolok, Jumawan melalui pesan singkat, Kamis (19/10/2023) menyampaikan, baru diteken sekdes (perealisasian BLT),” balasnya.
Informasi dihimpun, lainnya kinerja Sekretaris Desa, Indra yang berstatus ASN (Aparatur Sipil Negeri). Selama bulan September 2023 kerap tak memparaf daftar hadir di Kantor Pangulu Nagori Baja Dolok.
Kemudian, Sekretaris Desa Indra turut diduga terlibat pada aksi demo di Kantor Bupati Simalungun beberapa waktu lalu bersama Maujana yang diketuai, Bunaedy menuntut agar Jumawan diberhentikan dari pangulu.
Sementara, Indra selaku Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok ketika coba ditemui di Kantor Camat Tanah Jawa, Selasa (17/10/2023) sekitar jam 11.30 WIB tak berhasil. Sedangkan melalui seluler telah melakukan pemblokiran.
Menurut Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Nagori (PMN) pada Pemerintah Kecamatan Tanah Jawa, Juli menyampaikan bahwa Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, Indra telah ke luar. “Tadi di sini,” ucapnya.
Disinggung terkait BLT tahap II yang belum direalisasikan karena, Indra selaku Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok tak kunjung membubuhkan tanda tangan. Juli menjelaskan, tadi sudah memanggil Indra. “Sudah diteken. Hari ini mau direalisasikan,” ujarnya.
Ditanya, apa yang menjadi kendala sehingga Indra selaku Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok lama menandatangani? Juli mengatakan, mungkin ada masalah intern. “Gak tau, tanya mereka-lah,” katanya.
Sebelumnya, melalui seluler, Selasa (26/9/2023) sekitar jam 21.10 WIB. Indra mengaku, tidak ada ikut menandatangani surat permohonan pemberhentian pangulu. “Nggak, nggak ada. Masyarakat itu. Kalau maujana tetap koordinasi sama saya,” katanya.
Kembali ditanya, apakah sejauh ini masih komunikasi dengan Pangulu Nagori Baja Dolok, Jumawan? Sekdes menjelaskan, masih dalam urusan pemerintahan nagori. “Masih soal urusan nagori,” jelasnya.
Sebelumnya juga, Ketua Maujana Nagori Baja Dolok, Bunaedy ketika dikonfirmasi melalui seluler, Kamis (28/9/2023) sekitar jam 20.20 WIB membantah dugaan aksi demo ada yang menunggangi. “Yang pasti tidak ada. Itu masyarakat semua. Kalau saya tidak ada kepentingan,” ucapnya sembari bertanya, siapa yang menunggangi?
Disebut PTR diduga sebagai donatur. Bunaedy mengaku, sebenarnya itu masyarakat juga dan bukan donatur. Ketepatan dia punya kendaraan. “Kendaraannya yang dipakai. Kan itu sajanya,” jelasnya.
Disinggung yang juga adanya dugaan oknum staf kantor camat turut menunggangi. Bunaedy mengatakan, sebenarnya itukan bisa saja kalau orangnya yang di luar ini mungkin. “Apa yang tak bisa dikatakan. Jadi jawaban dari saya sebagai maulana tidak ada yang menunggangi. Itu asli masyarakat. Kan gitu sih,” katanya.
Kembali disinggung mengenai Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, Indra diduga ikut saat aksi demo. Bunaedy menyampaikan, kalau itu tidak tau dan waktu berangkat dia tidak ada di dalam mobil.
“Yang pasti dia tidak ada di dalam bus kami berangkat. Kalau dia memantau, kami tidak tau. Artinya, kami waktu berangkat itu ada lima truck,” ucapnya seraya kembali bilang tidak dia (Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, Indra) di dalam truck).
Disinggung lagi soal pertemuan di sebuah rumah warga sebelum aksi demo dilaksanakan dan hadir Sekretaris Desa di Pemerintah Nagori Baja Dolok, Indra. Bunaedy menerangkan, artinya dia hanya memantau dan butuh juga kan orang-orang yang bisa meluruskan. “Artinya, bagaimana pun kan dia termasuk pemerintah desa dan harus tau yang terjadi di tengah masyarakat. Kan gitu,” terangnya. (di)
Discussion about this post