PENA24JAM.COM, PEMATANGSIANTAR – Sejumlah pemikir dan tokoh marga Purba berkumpul pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Harungguan Purba Simalungun Indonesia (HPSI), guna menentukan arah kebijakan dan program kerja HPSI ke depan.
Tampak hadir di sana, Ketua Umum Pemangku Adat dan Cendikiawan Simalungun (PACS) dr Sarmedi Purba, Penasehat HPSI Djapaten Purba, Balon Bupati Simalungun Marsekal Pertama Purn Budi Manggalaraja Purba, Balon Walikota Siantar dr Tuahman Purba dan Yan Santoso Purba.
Hadir juga peserta dan peninjau Rakernas. Diantaranya, puluhan pengurus DPP HPSI, Ketua dan Sekretaris sejumlah DPC HPSI se Indonesia serta Penasehat DPP HPSI seperti Djapaten Purba dan lainnya.
Rakernas HPSI digelar di Simalungun Room Siantar Hotel, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar, Sumatera Utara, Sabtu (22/06/2024). Rakernas dibuka secara resmi oleh Ketua Umum DPP HPSI, Mangapul Purba, didampingi Sekretaris Umum DPP HPSI Rohdian Purba MSi.
Di acara pembukaan, Dr (Med) Sarmedi Purba SpOG mengatakan, menyatunya 14 rumpun marga Purba Simalungun merupakan suatu keajaiban. Karena ke 14 rumpun tersebut tidak memiliki hubungan darah, namun bisa bersatu di HPSI.
“Seingat saya tahun 1964 hanya ada 10 marga Purba. Sekarang ada 14 marga Purba, dimana masing-masing marga Purba tidak ada hubungan darah tapi bisa bersatu bersama dalam wadah HPSI,” ujar dr Sarmedi Purba yang juga Penasehat DPP HPSI.
Lebih luas lagi, dr Sarmedi berharap HPSI mampu menyatukan etnis Simalungun. Hal itu diharapkan, karena pada masa kerajaan “marpitu”, marga Purba ada yang berposisi sebagai “tondong” dan “boru”. Bahkan dokter spesialis kandungan ini menginginkan HPSI mampu mempersatukan Partuha Maujana Simalungun (PMS).
Dalam bingkai “ber-Simalungun”, tak lupa Sarmedi mengingatkan marga Purba untuk tidak mudah dipecah-belah. Agar Simalungun tetap bersatu dan kuat.
Dianalogikan Sarmedi, agar masyarakat etnis Simalungun benar-benar memahami perbedaan nama daerah (“tanoh”) Simalungun. Seperti Kota Siantar yang tetap merupakan “tanoh” Simalungun.
“Seperti Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Kedua daerah itu menunjukkan satu kesatuan. Namun di daerah kita namanya berbeda, Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun, padahal hakekatnya kedua daerah adalah satu,” tuturnya.
Sementara, Ketua DPP HPSI Mangapul Purba dalam sambutannya mengatakan, HPSI tetap dapat memiliki sikap politik, namun tidak berpolitik praktis.
Dijelaskan Mangapul, secara organisasi, HPSI tidak berpolitik praktis. Tetapi anggota HPSI jangan sampai anti dengan politik. Sebab politik memiliki tujuan mulia. Yakni, untuk membela dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.
Lebih lanjut Mangapul Purba mengatakan, HPSI sudah terbentuk di berbagai daerah di Indonesia. Sehingga diharapkan, selanjutnya HPSI semakin kompak dan bersatu, serta selalu berupaya memberikan manfaat bagi masyarakat.
Katanya, HPSI merupakan organisasi yang sangat Peduli terhadap pemekaran Kabupaten Simalungun. Itu terbukti dengan terbentuknya DPC HPSI Simalungun Hataran dan DPC HPSI Kabupaten Simalungun.
Tak lupa Ketua Umum DPP HPSI ini menyampaikan apresiasinya terhadap tokoh marga Purba, seperti dr Tuahman Purba dan Yan Santoso Purba, keduanya balon Walikota Siantar, serta Budi Manggalaraja Purba sebagai balon Bupati Simalungun.
“Kita berharap proses untuk mendapatkan (rekomendasi) partai politik pendukung bisa berjalan sesuai yang kita harapkan bersama,” tandas Mangapul.
*Rakernas Tetapkan Kriteria Sosok Cakada*
Setelah Rakernas dibuka secara resmi oleh Ketua Umum DPP HPSI Mangapul Purba, Rakernas untuk menentukan arah kebijakan dan program kerja HPSI pun dimulai melalui sejumlah persidangan. Baik sidang pleno maupun rapat komisi.
Sidang pleno dipimpin Pimpinan Sidang Rohdian Purba MSi sebagai Ketua Majelis Persidangan bersama M Gunawan Purba sebagai sekretaris dan Dameanto Purba sebagai anggota.
Melalui rapat komisi, sidang pleno Rakernas HPSI berhasil menetapkan kriteria sosok calon kepala daerah (cakada) yang bakal didukung HPSI di Pilkada 2024. Baik di Pilkada Kota Siantar, Pilkada Simalungun maupun Pilkada Sumatera Utara.
Sebut Rohdian Purba, beberapa keriteria sosok itu seperti calon yang memiliki kemauan untuk membangun, meningkatkan maupun mengembangkan HPSI. Kemudian, HPSI mengutamakan calon bermarga Purba Simalungun, calon yang memiliki kemampuan dan sejumlah kriteria lainnya.
Selain kriteria sosok, Rakernas juga berhasil menetapkan program kerja maupun arah kebijakan HPSI ke depan. Baik berupa sikap maupun tindakan yang akan dilakukan HPSI dalam menyikapi persoalan klaim sepihak tanah adat/ulayat Simalungun, keberadaan rumah bolon, Ranperda motto Kota Siantar serta tentang keanggotaan HPSI. (*)
Discussion about this post