PENA24JAM.COM, SIMALUNGUN – Pembangunan laboratorium, Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan toilet di sejumlah SMP Negeri serta Swasta, Kabupaten Simalungun, menyimpan misteri.
“Salah satunya, pengerjaan harusnya secara swakelola, justru dipihak ketigakan,” ungkap seorang sumber saat ditemui, Selasa (2/9/2025) sekitar jam 20.00 WIB.

Misteri lainnya, seorang Kepala SMP Negeri berinisial, RAM telah menyetor uang sebanyak Rp35 juta untuk biaya tukang. Namun, inisial SON diduga sebagai rekanan justru kabur.
“Kasihan kepala sekolahnya. Uang untuk biaya tukang sudah dikasih, tapi si SON itu justru kabur dan meninggalkan pengerjaan hingga akhirnya berhenti,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala SMP Negeri berinisial, RAM ini diminta agar mempihak ketigakan pembangunan laboratorium berbiaya kurang lebih Rp 1 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pusat. “Tapi, ditolak kepsek ini,” kata sumber.
Selain itu, disebut ada oknum yang menemui para Kepala SMP penerima dana pembangunan laboratorium, toilet dan UKS untuk meminta fee. Namun, beberapa di antaranya menolak.
“Kayak ES, Kepala Sekolah di salah satu SMP Negeri, menolak. Tapi, bagi kepala sekolah yang mau, diarahkan mentransfer lewat rekening,” sebutnya.
Sementara, ES yang menjabat Kepala Sekolah di salah satu SMP Negeri ketika coba ditemui di kantornya, Rabu (3/9/2025) sekitar jam 12.30 WIB, tidak berhasil. Menurut seorang guru mengaku bernama, Musda mengatakan kepala sekolah sedang ke Raya.
“Lagi ke raya, ke dinas,” ucapnya sembari mengaku takut kena marah oleh kepala sekolah setelah mengetahui tujuan wartawan ingin konfirmasi terkait pembangunan toilet, UKS dan ruang kelas.
Kemudian, dicoba konfirmasi melalui seluler dan pesan singkat, tidak ada jawaban maupun balasan dari mantan Bendahara Kepala SMP Negeri 2 Bandar tersebut. (*)
Discussion about this post