PENA24JAM, SIMALUNGUN – Ketua DPRD Simalungun, Timbul Jaya Sibarani melakukan reses masa persidangan I tahun 2022 di kantor DPD Golkar Simalungun Jalan Besar Siantar – Saribu Dolok, Nagori Simpang Panei, Kecamatan Panombeian Panei, Jumat (11/3/2022).
Pada reses yang dimulai sekira jam 13.30 WIB dan sesuai protokol kesehatan (prokes) tersebut, hadir Camat Panombeian Panei, tenaga kesehatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan perangkat nagori Simpang Panei.

Selain itu, saat reses berlangsung, masyarakat menyampaikan harapan kepada, Timbul Jaya Sibarani. Di antaranya, perbaikan infrastruktur yang harus diprioritaskan, kelangkaan pupuk, bantuan kelompok tani (poktan) pengurusan sertifikat tanah.
Sementara, Timbul Jaya Sibarani mengatakan, reses dilakukan untuk menyerap asprasi masyarakat (konstituen) dan akan memperjuangkan dengan memasukannya ke dalam pokir (pokir).
“Saya sudah catat semua. Dan nanti akan masukan ke dalam pokir. Terkait bangunan fisik, kalau pun nantinya dibangun dan tidak sesuai dengan pengajuan, misalkan 10 meter yang diajukan tapi dibangun 5 meter tetaplah kita syukuri,” terangnya.
Timbul Jaya menyampaikan, jangan sungkan untuk menyampaikan keluh-kesah. Sebab, lanjut Timbul, yang paling prioritas itu adalah holong (kasih). “Jadi, komunikasi baiklah yang harus kita jalankan,” ujarnya.
Terkait bantuan ternak, sambung Timbul, harus lebih dulu membentuk kelompok tani dan terdaftar. Kemudian, tambahnya, mengenai sertifikat akan dikoordinasikan dan silahkan melapor ke Pemerintah Nagori.
“Saya akan berkoordinasi dengan pihak BPN (Badan Pertanahan Nasional). Dan akan saya perjelas kembali dengan BPN,” tegas ketua DPD Partai Golkar Simalungun tersebut.
Kembali Timbul menyampaikan, untuk pembangunan fisik sebagai aspirasi akan dikerjakan. “Saya pastikan aspirasi ini 50 persen akan terlaksana. Kalau lupa, tolong ingatkan saya,” tandasnya seraya melanjutkan pemberian sembako kepada konstituen yang hadir.
Kemudian, lanjut Timbul, permasalahan pupuk tidak hanya di Kabupaten Simalungun. Di Daerah lain juga pupuk ini bermasalah. “Memang kebutuhan pupuk yang di Simalungun ini jauh dari harapan,” ungkapnya.
Kendati demikian, sambung Timbul lagi, akan mengundang Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3), Dinas Perdagangan dan Perdagangan, distributor yang ada di Kabupaten Simalungun untuk mempertanyakan perihal kelangkaan pupuk.
“Saya akan cari cara pembuatan pupuk alternatif dan saya sudah program kan. Setelah ini nantinya jadi, saya juga akan buat pelantikan pembuatan pupuk alternatif. Di mana tujuannya agar kita semakin kreatif dan tidak ketergantungan lagi dengan pupuk organik,” terangnya. (LE)
Discussion about this post