PENA24JAM.COM, SIMALUNGUN – Biaya Pembangunan Pasar Modern di Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, sebesar Rp11,6 miliar.
Namun, pekerja tukang dari pihak ketiga (rekanan) CV Wirasena Mandiri yang beralamat di Jalan Bunga Wijaya Kesuma, Kecamatan Medan Selayang, diduga menggunakan material bekas.

Material bekas dan batu padas (cadas) yang digunakan ditemukan pada tapak kolom praktis ketika belum dilakukan pengecoran, Jumat (22/8/2025) sekitar jam 13.21 WIB.
Bahkan, besi pada tapak kolom praktis Pasar Modern yang sedang dibangun hingga 150 hari kalender tersebut juga belang-belang. Ada jenis ulir dan biasa.
Ironisnya, siang itu, pembangunan Pasar Modern yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Simalungun tersebut hanya diawasi kepala tulang.
Sementara, Konsultan Pengawas dan Pelaksana Lapangan dari CV Wirasena Mandiri tidak ditemukan di lokasi maupun basecamp pembangunan Pasar Modern.
Beberapa pekerja saat ditanyai, mengaku berasal dari Binjai. “Kami dari Binjai. Kepala tukang yang ada, itu di sana Wak Kumis,” sebut pekerja.

Wak Kumis selaku Kepala Tukang ketika ditemui mengaku pengerjaan semuanya berdasarkan gambar. “Sesuai gambar semua. Tanpa itu, gak dikasih sama konsultan,” katanya.
Wak Kumis mengaku, tadi konsultan pengawas datang. Saat ini yang ada di situ wakilnya dan tidak ada menggunakan batu padas serta material bekas. “Gak ada, baru semua. Itu (material bekas/padas) untuk masang mal nantil,” ucapnya.
Menurutnya, adukan material cor pada tapak kolom praktis menggunakan mesin. “Mesin, gak (manual),” ujarnya seraya mengaku bekerja pada rekanan, Gembira Ginting dan pelaksana lapangan sedang pulang kampung.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Simalungun, Eva Suryati Uliarta Tambunan yang dikonfirmasi berulang kali tidak ada jawaban dan balasan. (*)
Discussion about this post